Kenaikan harga kedelai membuat pengrajin tempe-tahu kerepotan. Hal itu karena biaya yang harus dikeluarkan membengkak. Atas persoalan tersebut pemerintah memberikan insentif harga kedelai.
Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan mengatakan, insentif terhadap kedelai diberikan baik di hulu maupun di hilir."Kita berikan insentif di hulu kedelai, ada namanya penyediaan benih unggul, pupuk bersubsidi dan bibit unggul itu insentifnya namun kurang dikenal," ujar Rusman di Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Oleh karena itu, Rusman menerangkan, Badan Urusan logistik (Bulog) mendapatkan penugasan menstabilkan harga kedelai. Pada tingkat petani harga kedelai sangat murah. Bulog diharapkan mampu menyerap kedelai petani dengan harga Rp7.000. Pastinya petani sudah sangat senang dengan harga tersebut."Pemikirannya bagaimana APBN membantu memberikan insentif menjaga harga," kata Rusman.
Untuk meningkatkan produksi kedelai nasional diperlukan tambahan luas lahan tanam. Hal itu mengingat impor kedelai akan berujung mahal lantaran rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Menteri Pertanian, Suswono menyebutkan, luas lahan yang dibutuhkan penambahannya sebesar 500 ribu hektar. "Sebetulnya sejak awal sudah pernah menyatakan bahwa luas lahan panen kita kurang untuk kedelai. Dulu kita pernah sampai 1,5 juta hektar (ha), sekarang tinggal 700 ribu ha.Kenapa petani tidak tertarik, karena harga," ujar Suswono.
Penulis : Wiyanto | Sumber : inilah.com