Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi

Selamat Datang di Media Informasi Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi | Jalan Sejahtera No. 2 Kota Sukabumi Telp. 0266-227330, 222186, 217162 Fax 0266-227330
DP2KP ON TWITTER

Pencarian di blog ini

Minggu, 18 Mei 2014

Menteri Pertanian Buka Acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian 2014

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) kembali digelar. Tema tahun 2014 adalah Pembangunan Bio-industri Pertanian untuk Peningkatan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani. Hal ini sejalan dengan tema Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015  yaitu Melanjutkan Reformasi Pembangunan bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi yang berkeadilan.

Dalam sambutannya, Mentan mengatakan bahwa Musrenbangtannas 2014 ini memiliki nilai strategis mengingat kita berada pada transisi RPJMN 2010-2014 menuju RPJMN 2015-2019. Dengan demikian, rencana pembangunan tahun 2015 yang kita bahas pada Musrenbangtannas ini harus mampu meletakkan pondasi yang kuat pada kerangka RPJMN 2015-2019. Oleh karena itu, saya setuju pada Musrenbangtannas kali ini dibahas juga upaya-upaya terobosan baru dan penguatan dari keberhasilan yang pernah kita capai. 

Mentan, Suswono menyampaikan “Banyak keberhasilan yang telah dicapai dalam 5 tahun terakhir ini, namun kita juga menyadari masih ada sasaran yang belum kita capai. Berdasarkan angaka sementara (ASEM) 2013 BPS, pproduksi padi tahun 2013 secara nasional mencapai 71,291 juta ton GKG, meningkat 2,23 juta ton atau 3,24 % dari pencapaian produksi tahun 2012 sebesar 69,056 juta ton GKG; Jagung mencapai 18,51 juta ton pipilan kering menurun 880 ribu ton atau 4,54% dari capaian tahun 2012 sebesar 19,387 juta ton; Kedelai mencapai 780 ribut ton biji kering, menurun 63 ribu ton atau 7,47% dari capaian tahun 2012 sebesar 843 ribu ton. Produksi gula mencapai 2,54 juta ton menurun 50 ribu ton atau 1,93% dari capaian tahun 2012 sebesar 0,42 juta ton”.  Mentan berharap, pada tahun 2014 ini bisa diupayakan semaksimal mungkin, sehingga kita dapat mencapai peningkatan produksi dan produktivitas pangan lebih tinggi lagi, katanya.

Khusus untuk pencapaian target swasembada kedelai memang sangat berat sehingga memerlukan upaya khusus dan terobosan untuk mencapainya. Upaya yang dilakukan pada tahun lalu dan saat ini memalui perluasan areal tanam kedelai belum mencapai target akibat berbagai kendala. Penetapan regulasi guna merangsang insentif petani untuk menanam kedelai melaui kebijakan penetapan harga terus diupayakan dengan sebaik-baiknya, papar Mentan.

Untuk berbagai upaya tersebut Kementerian Pertanian telah memiliki dokumen penting dan strategis untuk pembangunan pertanian ke depan, yaitu Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2013-2045 yang mengedepankan pembangunan pertanian bio-industri. Prinsip pertanian bio-industri pada dasarnya menekankan upaya meningkatkan kualitas, nilai tambah dan daya saing produk pertanian, mengintergrasikan usaha dari seluruh stakeholder dalam skala ekonomi, baik integrasi secara vertikal mencakup aspek hulu sampai hilir, maupun integrasi horizontal yang mencakup berbagai komoditas dan jenis usaha. Pertanian bio-industri membutuhkan pola pengelolaan yang terpadu, melibatkan institusi terkait dan stakeholder mulai dari aspek perancangan, implementasi, pelayanan, pembinaan dan pengendaliannya.

Pada kesempatan tersebut Mentan juga mengajak untuk fokus pada pengembangan kawasan sentra pertanian. Komoditas strategis dan unggulan yang dimiliki agar dikembangkan pada kawasan-kawasan andalan secara utuh, sehingga menjadi satu kesatuan dalam sistem pertanian bio-industri.

Pada akhir sambutannya Menteri Pertanian mengajak segenap jajaran pemerintah daerah, khususnya yang berada di lingkup pertanian, agar mulai tahun 2014 ini dilakukan berbagai perubahan mendasar guna meningkatkan kinerja anggaran dan kegiatan kita.

Perbaikan yang perlu dilakukan antara lain (1) melakukan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi  dengan memanfaatkan lahan potensial yang belum dimanfaat kan secara optimal (2) meningkatkan kualitas perencanaan kegiatan, agar senantiasa tepat dikaitkan dengan musim tanam dan waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan, sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan pada pencapaian target produksi;  (3) terus mengupayakan percepatan realisasi fisik di lapangan; dan (4) megintensifkan pengendalian dan pemantauan di lapangan agar dipastikan setiap kegiatan dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan siklus produksi pertanian.

Acara Musrenbangtannas ini dihadiri para Kepala Dinas lingkup pertanian Provinsi, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Sekretaris BAKORLUH Provinsi, pejabat yang membidangi perencanaan, dan pejabat dari kabupaten/kota dari seluruh Indonesia, pejabat eselon-1, eselon-II, UPT-Pusat dan pejabat yang membidangi perencanaan dan evaluasi pelaporan lingkup Kementerian Pertanian. 


Sumber : Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian RI | www.pertanian.go.id

Berita Media