Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi

Selamat Datang di Media Informasi Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi | Jalan Sejahtera No. 2 Kota Sukabumi Telp. 0266-227330, 222186, 217162 Fax 0266-227330
DP2KP ON TWITTER

Pencarian di blog ini

Jumat, 12 September 2014

Kekeringan Tidak Pengaruhi Produksi Padi

Menteri Pertanian Suswono menyatakan, dampak kekeringan terhadap tanaman padi pada musim kemarau tahun ini tidak signifikan. Dari 127.194 hektar luas tanaman padi yang kekeringan, hanya 9.927 hektar yang puso atau gagal panen.

“Kami menyiapkan berbagai strategi pengolahan air untuk mengamankan tanaman padi, terutama bagi tanaman yang berpotensi kekurangan pasokan air,” ujar Suswono, Rabu (10/9),di Jakarta.

Langkah-langkah tersebut antara lain pengadaan 440.810 paket pengamanan air, pengembangan sumber irigasi 820 paket, 500 paket kelembagaan air, dan paket sistem pertanian padi secara intensifikasi atau SRI seluas 200.000 hektar.

Kementerian Pertanian (Kementan) memprediksi produksi padi pada Angka Ramalan (Aram) II Badan Pusat Statistik dan Angka Tetap BPS naik dibandingkan produksi padi pada Aram I yang hanya 69,8 juta ton gabah kering giling.

Menurut Suswono, sekalipun produksi padi 69,8 juta ton gabah kering giling, tidak akan mengakibatkan masyarakat kesulitan mendapatkan beras. Sebab, produksi padi setara 40 juta ton beras, sedangkan konsumsi beras Indonesia hanya 34 juta ton per tahun. Artinya masih ada surplus produksi 6 juta ton.

“Kalaupun ada impor beras,itu karena Bulog belum bisa mendapatkan beras dari produksi dalam negeri sesuai target pengadaan. Jadi,bukan karena masalah kekurangan produksi,” ujar Suswono.

Perum Bulog juga dibatasi harga pembelian pemerintah dalam pambelian beras sehingga tidak bisa mengikuti harga pasar. Disisi lain pemerintah menargetkan Perum Bulog harus mempunyai stok beras pada akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton agar stabilitas harga beras terjaga.
 
Dianggap Prestasi.

Menurut Suswono, Kenaikan produksi padi nasional, meski dalam persentase yang kecil merupakan prestasi. Kenaikan itu terjadi saat lahan pertanian menyusut 100.000 hektar pertahun, sementara pencetakan sawah baru hanya 40.000-60.000 hektar.

Musim kemarau, lanjut Suswono, tidak berlangsung lama karena kondisi iklim yang normal. Oleh karena itu dia memperkirakan musim panen padi tidak akan mundur.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementan, sekaligus Pelaksana Tugas Direktur Jendral Tanaman Pangan Kementan, Haryono juga menegaskan, persentase mundurnya musim tanam pada tahun ini kecil. Kondisi iklim juga diperkirakan normal, dari EL Nino moderat menjadi lemah.

                                                                                   
Kompas, Kamis 11 September 2014 (Hal 18)

Berita Media