Direktur Tanaman Serealia Kementerian Pertanian Fatan Al Rasyid mengatakan hal itu saat Gerakan Tanam Padi Musim Hujan 2013/2014 di kelompok tani Mekar I Desa Golat, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Selasa (18/11/2013). Ia mengatakan produksi padi Jawa barat akan mencapai 11,89 juta ton Gabah Kering Giling. Jumlah itu melewati produksi 2012, yang 11,27 juta ton Gabah Kering Giling.
Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat Uneef Primadi menyebutkan ada harapan penanaman musim hujan akhir 2013 / awal 2014 akan berjalan lancar dan normal. Selain karena penanaman secara serempak, kondisi cuaca berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika tepat sesuai ramalan.
Kerusakan Hutan
Disisi lain, Fatan menyoroti soal kerusakan kawasan hutan dan alih fungsi lahan di Jawa Barat, sebagai salah satu tantangan upaya pencapaian target produksi padi. Perusakan hutan menjadi salah satu penyebab utama siklus air menjadi lebih pendek di Jawa Barat. Padahal tanaman padi sangat memerlukan pasokan air, yang cadangan utamanya yang berasal dari hutan dan curah hujan.
Fatan juga menyayangkan tingginya alih fungsi lahan di Karawang, padahal daerah itu merupakan salah satu lumbung padi Jawa Barat.
“Jawa Barat harus memperhatikan kelestarian hutan bahkan sebaiknya dapat menambah kawasan untuk dihutankan. Kerusakan hutan fatal akibatnya, baik untuk pengairan lahan padi dan efeknya kepada penyediaan pangan bagi penduduknya yang semakin banyak,” ujarnya.
Terkait penanaman musim hujan 2013/2014, Fatan meminta seluruh unsur terkait di Jawa Barat untuk menjaga kekompakan, diantaranya mengantisipasi serangan organisme pengganggu tanaman, seperti tikus dan wereng.
Wakil bupati Ciamis Iing Syam Arifin mengkritisi masih terjadi perusakan hutan didaerahnya. Akibatnya, sejumlah kawasan di Ciamis menjadi krisis air pada musim kemarau.
Iing berkeinginan, penghijauan kawasan hutan di Ciamis bisa lebih serius.
Sumber : www.pikiran-rakyat.com
